Kalbar.WahanaNews.co, Bengkayang - Sektor pariwisata di Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat (Kalbar), berhasil menyumbang pendapatan asli daerah (PAD) sebesar Rp2,110 miliar.
Penghasilan PAD sektor pariwisata itu terdiri dari pajak hotel sebesar Rp734,7 juta, pajak restoran Rp1,340 miliar, dan pajak rekreasi dan olahraga sebesar Rp35,5 juta.
Baca Juga:
Wakil Ketua DPRD Gorontalo Utara Minta Fokus Tingkatkan Infrastruktur Wisata
"Ada penurunan signifikan pada PAD sektor pariwisata Kabupaten Bengkayang di tahun 2024 (data sampai bulan September) dibandingkan tahun 2023. Penurunan ini terutama terjadi pada komponen pajak restoran dan retribusi rekreasi dan olahraga," kata Kepala Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Bengkayang I Made Putra Negara, di Bengkayang, Senin.
Penurunan PAD tersebut apabila dibandingkan dengan tahun 2023 sebesar Rp3,063 miliar dengan rincian pajak dari hotel Rp761,5 juta, pajak restoran Rp2,233 miliar, retribusi rekreasi dan olahraga Rp68,4 juta.
Made menjelaskan, ada beberapa faktor yang diperkirakan menjadi penyebab penurunan PAD sektor pariwisata ini, di antaranya dampak dari ekonomi pascapandemi.
Baca Juga:
Penjabat Gubernur Kaltim Ajak Aktivis Lindungi Pulau Kakaban
Meskipun pandemi COVID-19 telah mereda, ia melanjutkan, namun dampak ekonominya terutama bagi sektor pariwisata masih terasa. Seperti adanya pengurangan aktivitas wisata, penurunan jumlah wisatawan, dan perubahan perilaku konsumen masih mempengaruhi pendapatan dari sektor ini.
Selain itu, faktor inflasi global yang melanda dunia dan adanya defisit anggaran di Kalbar khususnya Kabupaten Bengkayang menyebabkan daerah melakukan efisiensi di berbagai bidang.
"Ini salah satu juga (defisit anggaran) yang menyebabkan menurunnya peredaran uang di masyarakat, sekaligus menyebabkan daya beli masyarakat juga menurun. Akibatnya masyarakat melakukan efisiensi belanja rumah tangga yang mendahulukan kebutuhan primer dan mengurangi kebutuhan sekunder dan tersier, rermasuk berwisata," katanya lagi.