WahanaNews-Kalbar | PT PLN Unit Induk Wilayah (UIW) Kalimantan Barat menggelar _Customer Gathering_ dan _Multi Stakeholder Forum_ dengan tema _Electricity Smart Solution For A Better Business_ di Aston Hotel Pontianak pada Selasa, (18/10/2022).
General Manager PLN UIW Kalbar, Mochamad Soffin Hadi menjelaskan seluruh roda kegiatan di Kalbar sangat butuh listrik dari kegiatan pemerintahan, industri, rumah tangga hingga warkop.
Baca Juga:
Waspada Banjir, Ini Tips Amankan Listrik saat Air Masuk Rumah
Peningkatan konsumsi listrik di Kalbar ini perlu didukung dengan peningkatan layanan yang dilaksanakan oleh PLN dan selaras dengan visi misi perusahaan untuk menjadi perusahaan listrik terkemuka di Asia Tenggara dan nomor satu pilihan pelanggan untuk solusi energi.
Maka untuk menjadi nomor satu sebagai pilihan pelanggan khususnya di Kalbar maka PLN selalu meningkatkan pelayanan kepada pelanggan. Sekarang ini untuk pengaduan, tambah daya , pasang baru cukup dalam genggaman saja dengan menghadirkan PLN Mobile.
“Jika ingin pelayanan listrik yang lebih handal cukup memanfaatkan layanan pelanggan premium,” ujar Mochamad Soffin Hadi.
Baca Juga:
Era Energi Terbarukan, ALPERKLINAS: Transisi Energi Harus Didukung Semua Pihak
Dilanjutkannya beberapa waktu lalu Pemerintah Pusat juga telah mencanangkan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) ini dalam upaya mengurangi konsumsi bahan bakar minyak (BBM) khususnya untuk berkendara.
“Maka PLN siap mendukung KBLBB dan memastikan kesedian infrastruktur kelistrikan dengan melalui Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU),” jelasnya.
Hal ini untuk tujuan melakukan diseminasi program pemerintah pusat dan daerah serta pemangku kepentingan. Serta guna mendukung PERPRES No. 55 Tahun 2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (Battery Electric Vehicle) untuk Transportasi Jalan.
“Saat ini di Kalbar sudah terpasang 2 unit SPKLU di parkiran Mal Transmart Pontianak dan parkiran Kantor PLN UP3 Singkawang, dan satu unit lagi SPKLU yang dalam proses pembangunan di Sanggau,” paparnya.
Dalam momentum Customer Gathering dan Multi Stakeholder Forum ini, PLN UIW Kalbar ingin mengapresiasi pelayanan terhadap pelanggan. Makanya dalam agenda ini akan ada pemberian penghargaan pada pelanggan untuk beberapa kategori.
“Pada hari ini pula kita akan mendengar masukan dan kekurangan sebagai upaya untuk meningkatkan pelayanan kami ke depannya,” sampainya.
Dalam acara tersebut PLN Kalbar juga memberikan reward kepada pelanggan untuk kategori pelanggan pemakaian kWH terbesar yaitu PT Wilmar. Untuk pelanggan dengan kenaikan pemakaian terbesar pemenang adalah Singkawang Grand Mall dan Gaia Bumi Raya City Mall. Lalu untuk kategori pelanggan konsisten membayar listrik tepat waktu pemenang adalah PT Alovera Indonesia dan Bank Kalbar.
Gubernur Kalbar yang diwakili Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Ignasius IK menjelaskan kegiatan Customer Gathering dan Multi Stakeholder Forum adalah momentum antar stakeholder untuk mendiskusikan kondisi kelistrikan di kalbar.
“Sebagaimana kita pahami listrik ini menjadi kebutuhan utama bagi semua. Baik itu industri, bisnis, dan rumah tangga. Maka jadi kewajiban pemerintah pusat dan pemda untuk menjamin keberlangsungan penyedian energi listrik bagi masyarakat,” ujar Ignasius IK.
Selain itu dipahami bahwa listrtik juga sebagai pengerak perekonomian dan tidak terlepas ketersedian energi listrik dalam arti listrik tidak mudah padam dan harga listrik bisa didapat dengan harga murah.
Ketersedian listrik bagi industri juga menjadi indikator penting bagi pertumbuhan ekonomi dan pembangunan. Oleh karena industri berperan dalam menyerap tenaga kerja dan peningkatan daya saing.
“Ini sejalan dengan visi misi pemerintah dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat kalbar melalui percepatan pembangunan infrastruktur dan tata kelola pemerintahan dengan misi percepatan penyedian infrastruktur dan industrialisasi,” ujarnya.
Dilanjutkannya terkait energi listrik pula, harapannya ketersedian listrik mampu meningkatan produktivitas masyarakat terutama masyarakat di wilayah pedesaan khususnya di wilayah 3T.
“Tantangan penyedian listrik di wilayah 3T ini tidak terlepas dari tantangan geografis dan pola sebaran penduduk tak merata dan wilayahnya yang tidak terjangkau dengan PLN. Ini harusnya menjadi motivasi pemangku kebijakan dan stakeholder untuk sinergi berupaya keras untuk meningktkan rasio desa berlistrik dan rasio elektrifikasi di Kalbar,” katanya.[ss]