WahanaNews-Kalbar | Pesan BMKG menyebutkan 10 kabupaten kota di Kalimantan Barat atau Kalbar dalam kategori waspada.
BMKG memprediksi terjadinya hujan deras di 10 wilayah tersebut pada Rabu 26 April 2023.
Baca Juga:
BMKG: Suhu Global 2024 Tembus Batas Krisis, Sinyal Nyata Darurat Iklim
Prakiraan Cuaca ini valid dari Rabu 26 April 2023 pukul 07.00 WIB hingga Kamis 27 April 2023 pukul 07.00 WIB.
10 wilayah tersebut diantaranya Kota Pontianak, Kabupaten Kubu Raya, Mempawah, Kapuas Hulu, Kayong Utara, Melawi, Sintang, Ketapang, Sanggau dan Sekadau.
BMKG mengimbau masyarakat untuk menghindari jembatan yang rendah karena tidak dapat dilintasi.
Baca Juga:
Musim Kemarau Diwarnai Dua Bibit Siklon Tropis yang Kepung Indonesia
Dampak hujan deras tersebut menyebabkan terjadi longsor, guguran bebatuan atau erosi tanah dalam skala menengah.
Volume aliran sungai meningkat menyebabkan banjir.
Aliran banjir berbahaya dan menganggu aktivitas masyarakat dalam skala menengah.
BMKG mengimbau masyarakat untuk berhati-hati jika beraktivitas di luar rumah.
Memperbarui informasi melalui media massa maupun media sosial.
Mencari informasi melalui pihak-pihak terkait kebencanaan.
Tidak beraktivitas di luar rumah jika tidak mendesak.
Terakhir berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait kebencanaan.
Prakiraan Cuaca Berbasis Dampak
Prakiraan cuaca berbasis dampak atau Impact-Based Forecast (IBF) merupakan informasi prakiraan cuaca yang sudah memperhitungkan potensi dampak yang akan terjadi akibat dari cuaca.
Dalam sistem IBF juga disajikan rekomendasi respon atau langkah yang harus dilakukan oleh stakeholder/user atau masyarakat terkait dampak dari dinamika cuaca tersebut
Komponen penting dalam sistem IBF adalah risk (risiko), yang merupakan irisan antara hazard (bahaya), exposure (keterpaparan), dan vulnerability (kerentanan).
Besarnya risiko sangat bergantung pada besarnya hubungan ketiga komponen tersebut: semakin erat hubungan hazard, exposure, dan vulnerability, risk akan semakin besar, dan sebaliknya.
Dalam sistem IBF, risiko dibuat dalam bentuk matriks (risk matrix) untuk menentukan warning level.
Berdasarkan matriks ini, warning level dibuat dengan mempertimbangkan besar kemungkinan (likelihood) dan dampak (impact).
Tingkatannya (warning level) terdiri dari sangat rendah (very low/minimal), rendah (low/minor), medium (significant), dan tinggi (high/severe).
Matriks tersebut diberi warna berdasarkan tingkat urgensi risiko, yaitu hijau, kuning, oranye, dan merah.
Peringatan yang dikeluarkan berisi dampak yang mungkin akan ditimbulkan berdasarkan warning level dan disesuaikan dengan warna pada matriks.
Prakiraan cuaca berbasis dampak ini sangat bermanfaat untuk mengurangi dampak risiko bencana hidrometeorologi dalam perencanaan suatu kegiatan di semua sektor.
Sistem IBF ini merupakan wujud BMKG dalam mengimplementasikan amanah WMO (WMO Guidelines on Multi-hazard Impact-based Forecast and Warning Services, 2015), UN Hyogo Framework for Action 2005-2015, dan UN Sendai Framework for Disaster Risk Reduction 2015-2030 seperti disadur dari situs resmi BMKG, Selasa 25 April 2023.[ss]