Kepala SAR Pontianak Yopi Haryadi menuturkan berdasarkan informasi yang di peroleh untuk kronologi peristiwa tersebut bermula ketika warga curiga terhadap gelagat korban
"Awalnya warga tidak curiga melihat korban, korban terlihat seperti petugas yang hendak memperbaiki jaringan listrik. Namun setelah korban menyayat bagian lengan hingga mengeluarkan darah dan bertingkah laku tidak wajar warga kemudian melaporkan peristiwa tersebut," ujarnya dalam rilis resmi.
Baca Juga:
Urgensi Krisis Iklim, ALPERKLINAS Apresiasi Keseriusan Pemerintah Wujudkan Transisi Energi Bersih
Yopi mengatakan dirinya bersyukur dalam proses evakuasi berjalan lancar, hal ini di karenakan adanya dukungan dari semua pihak seperti dari anggota Pos SAR Ketapang, Polres Ketapang, PLN, BPBD, petugas Damkar dan petugas medis dari dinas kesehatan ketapang
"Proses evakuasi berjalan lancar, tim SAR gabungan sempat terkendala dengan status gardu yang masih teraliri listrik, namun setelah PLN memastikan suplai listrik sudah terputus tim SAR gabungan langsung melakukan evakuasi," katanya
"Selain itu, saat evakuasi, korban sempat menolak saat akan dievakuasi namun tim SAR gabungan dapat membujuk korban sehinggga Korban kemudian dievakuasi dan diserahkan kepada polres ketapang," pungkasnya.[ss]
Baca Juga:
Di COP29, PLN Perluas Kolaborasi Pendanaan Wujudkan Target 75 GW Pembangkit EBT 2030