Dirinya juga menyebutkan bahwa traffic atau pergerakan orang di Kalimantan Barat saat ini cukup tinggi. Hal ini karena pada momen saat ini ada perayaan imlek dan Cap Go Meh oleh masyarakat Tionghoa di Kalbar.
"Mungkin ada yang tak bisa datang ke sini, karena tidak dapat tiket. Ini karena sebentar lagi tepatnya tanggal 24 Februari akan ada perayaan Cap Go Meh. Apalagi di Singkawang, itu banyak mendatangkan wisatawan, yang berdampak pada tingginya penggunaan hotel dan pesawat terbang," katanya.
Baca Juga:
Menekraf Siap Dukung Film "Women From Rote Island" Masuk Nominasi Piala Oscar 2025
Harisson mengatakan, jika tidak dipesan jauh-jauh hari tidak akan dapat. Kemudian ada acara lain, misalnya Sembahyang Kubur, itu juga terjadi pergerakan warga Tionghoa asal Kalbar yang berada di luar untuk berbondong-bondong pulang ke Kalbar.
"Ini juga tantangan kami ke depan dengan percepatan infrastruktur dalam mendukung pariwisata. Oleh karenanya, saya optimis ke depan kalau memang secepatnya IKN bergeser ke Kaltim, saya bayangkan seperti Washington itu IKN, Jakarta itu New York, Kalbar bisa seperti California," kata Harisson.
Dirinya berharap, ke depan, bisa cepat terealisasi pembangunan Jembatan Kapuas 3 yang akan menjadi Golden Gatenya Pontianak.
Baca Juga:
Menekraf Bertemu Mendagri Bahas Penguatan Status Ekraf Jadi Urusan Pemerintahan
"Saya juga mengucapkan terimakasih kepada Pak Direktur dan kepada semua pihak yang telah meluangkan waktu untuk bersama-sama memikirkan kemajuan pariwisata di Indonesia. Kepada semua peserta saya ucapkan Selamat datang di Pontianak, selamat datang di Kalbar," kata Harisson.
[Redaktur: Patria Simorangkir]