"Dari hasil monitor di lapangan untuk saat ini masyarakat masih bertahan di rumah masing-masing dikarenakan sebagian rumah warga adalah rumah panggung, di mana rata-rata rumah yang terdampak banjir berada di pinggiran sungai," ujarnya.
Ia menyatakan, tidak menutupi kemungkinan jika curah hujan tidak berhenti dan semakin lebat tinggi air semakin naik disertai susulan air dari Sungai Piat yang berhulu ke Malaysia dan Sungai Kumba yang berhulu di Kecamatan Siding dan Kecamatan Seluas.
Baca Juga:
Pemkab Batang Kerja Sama dengan ORARI Perkuat Jaringan Komunikasi Penanganan Bencana
"Sejauh ini belum ada korban jiwa, kita berharap situasi banjir akan surut dan tidak hujan lagi sehingga aktivitas masyarakat dapat kembali normal," ujarnya.
Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bengkayang mencatat, 3.468 rumah warga yang terdampak banjir atau sekitar 12.023 jiwa korban banjir tahun ini. Banjir mulai terjadi di Kabupaten Bengkayang pada 21 Januari 2025 hingga hari ini, Rabu 28 Januari.
Sebelas kecamatan di Bengkayang terdampak banjir tersebut, meliputi Kecamatan Lumar (longsor dan banjir), Kecamatan Ledo, Kecamatan Seluas, Kecamatan Sanggau Ledo, Kecamatan Jagoi Babang, Kecamatan Teriak, Kecamatan Sungai Betung, Kecamatan Monterado, Kecamatan Sungai Raya, Kecamatan Sungai Raya Kepulauan, dan Kecamatan Bengkayang.
Baca Juga:
PLN UID Sumbar Gelar Pelatihan Kesiapsiagaan Darurat Bencana Selama Dua Hari
"Banjir kembali naik di kecamatan Ledo hari ini," kata Kepala BPBD kabupaten Bengkayang, Dwi Berta.
Dia mengimbau kepada seluruh warga kabupaten Bengkayang untuk mengenal potensi bencana di wilayah masing-masing Dan segera mengungsi ke tempat yang aman jika banjir terjadi.
Dia juga meminta agar masyarakat selalu waspada dan segera lakukan evakuasi jika kondisi sudah tidak memungkinkan.