WahanaNews-Kaltara| Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, bersikeras menolak Finlandia dan Swedia menjadi anggota Aliansi Pertahanan Atlantik Utara (NATO) lantaran dua negara itu dituduh melindungi pemberontak Kurdi.
Ankara memang memberi label pemberontak Kurdi sebagai teroris dan negara yang melindungi mereka sebagai sponsor teroris.
Baca Juga:
Klaim NATO tentang Bantuan Militer Iran ke Rusia di Ukraina Tak Berdasar dan Bermotif Politik
Menurutnya, Finlandia dan Swedia menampung dan membiayai "teroris" hingga memasok mereka dengan senjata.
"NATO adalah aliansi keamanan dan kami tidak dapat menerima teroris berada di dalamnya," ucap Erdogan seperti dikutip Reuters.
Turki sebelumnya juga menyampaikan kepada para pemimpin NATO untuk memenuhi permintaan Ankara terkait keanggotaan Finlandia dan Swedia.
Baca Juga:
Terpilih Jadi Sekjen NATO, Ini Profil Perdana Menteri Belanda Mark Rutte
Erdogan pun kembali menegaskan jangan berharap ada perubahan dari Turki jika permintaan mereka tak dipenuhi.
Salah satu permintaan itu adalah pelarangan organisasi Kurdi separatis Turki di Swedia dan Finlandia. Turki juga meminya kedua negara itu melakukan ekstradisi para pemberontak Kurdi.
Erdogan merujuk pada tokoh-tokoh politik hingga aktivis yang dituding terkait upaya kudeta gagal pada 2016 dan lari ke luar negeri, termasuk Finlandia dan Swedia.