WahanaNews-Kalbar | Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Provinsi Kalimantan Barat memamerkan aneka produk UMKM binaannya di pusat perbelanjaan modern Kota Pontianak sebagai upaya mengenalkan dan mempromosikan produk unggulan daerah.
"Ini upaya mempromosikan produk UMKM dan sektor pariwisata serta apresiasi kepada UMKM yang telah lolos kurasi tingkat Provinsi Kalbar bagi UMKM binaan Bank Indonesia, pemerintah daerah, Dekranasda, instansi terkait dan perbankan," ujar Kepala KPw BI Kalbar N.A. Anggini Sari di Pontianak, Minggu.
Baca Juga:
Kredit UMKM Tanpa Jaminan dan Bunga di Kukar Jadi Rujukan Daerah
Ia menjelaskan pameran produk UMKM di A Yani Mega Mall Pontianak berlangsung mulai 21 Juli hingga 3 Agustus 2023.
Dalam pameran tersedia produk kuliner atau jajanan seperti keripik, dodol, kopi, minuman dan lainnya. Kemudian tersedia produk kerajinan baik masih dalam bentuk tenun, pakaian jadi dari tenun, kopiah serta lainnya.
Setiap transaksi dengan menggunakan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS).
Baca Juga:
Gawat! Korban PHK di Indonesia Tembus 64 Ribu, 3 Sektor Utama Paling Terdampak
"Kegiatan ini juga menjadi rangkaian dari agenda Semarak Pariwisata, UMKM dan Keuangan (Saprahan) Khatulistiwa 2023 yang telah menjadi agenda tahunan. Selama Saprahan Khatulistiwa ditargetkan transaksi sebesar Rp2 miliar," jelas dia.
Menurutnya, sesuai arahan Gubernur Bank Indonesia kepada Kantor Perwakilan Bank Indonesia, program pengembangan UMKM dilaksanakan sejalan dengan prioritas program pemerintah daerah antara lain upaya pengendalian inflasi berfokus pada pengembangan komoditas pertanian penyumbang inflasi antara lain beras, hortikultura dan peternakan.
Saat ini pengembangan pertanian tersebar di wilayah Kota Pontianak, Kota Singkawang, Kabupaten Kubu Raya, Sintang dan Bengkayang seperti Gapoktan Merak Mandiri dan Gapoktan Madiun Bersatu Kubu Raya dan Poktan Mekar Hijau Kota Pontianak.
BI Kalbar juga mendorong pertumbuhan ekonomi melalui sektor makanan dan minuman antara lain kopi, keripik keladi, lempok, wastra antara lain pengembangan kain tenun ikat Sintang dan Sambas serta kerajinan dan pariwisata melalui sinergi pengembangan Desa Wisata Jeruju Besar bersama Dinas.
"Kami juga mendukung inklusi ekonomi dan keuangan dan akselerasi digitalisasi. Kami berharap dengan upaya bersama dan langkah nyata BI Kalbar ini bisa terus memajukan UMKM dan ekonomi daerah," katanya.[ss]