Melihat potensi alam yang melimpah di kampung halamannya, Sadariah kemudian mendirikan perusahaan bernama CV Coco Mandar Indonesia.
Perusahaan ini bergerak di bidang hasil bumi, khususnya turunan kelapa. Hasil bumi tersebut dipromosikan melalui website bernama cocomandar.com.
Baca Juga:
Kebijakan Proteksionisme Trump Berpotensi Pukul Ekspor Indonesia
Awalnya, Sadariah tidak terpikir mempromosikan sapu lidi melalui cocomandar.com miliknya.
Hingga akhirnya beberapa bulan kemudian, seorang buyer (pembeli) yang mengaku berasal dari India, menghubungi dan menawarkan kerja sama.
"Buyer kontak saya melalui WA (WhatsApp), dia minta tolong disiapkan sapu lidi. Dia (buyer) menanyakan kesiapan saya, dan mereka sama sekali tidak pakai perantara," ujar Sadariah menceritakan awal mula menjadi eksportir sapu lidi.
Baca Juga:
Mendag Budi Lepas Kontainer ke-400.000 Produk Makanan Olahan ke 15 Negara
Walau sempat merasa ragu, Sadariah akhirnya meyakini tawaran kerja sama tersebut, setelah buyer mengirim uang muka sebagai tanda jadi.
Sebelumnya, Sadariah telah menyampaikan kepada buyer, terkait keterbatasannya pada saat itu.
"Setelah mengirimkan beberapa foto sampel sapu lidi dengan spesifikasi sesuai yang mereka minta, buyer langsung mengirim uang muka sebanyak 30 persen sesuai permintaan saya. Itu yang membuat saya percaya dan akhirnya bersemangat," tutur Sadariah sembari tertawa.