Kalbar.WahanaNews.co, Pontianak - Pemerintah Kota Pontianak, Kalimantan Barat, melalui dinas terkait, mengambil langkah antisipasi untuk mencegah penyebaran virus flu babi Afrika (African Swine Fever/ASF) menjelang Natal dan Tahun Baru.
“Kita harus waspada, saya minta dinas terkait terus memantau di lapangan, baik ternak yang dipotong di Kota Pontianak maupun suplai daging dari luar, jangan sampai membahayakan masyarakat,” ujar Penjabat Wali Kota Pontianak Edi Suryanto saat rapat koordinasi inflasi di Pontianak, Senin (16/12/2024).
Baca Juga:
Disdukcapil Pontianak Catat 60,65 Persen Anak Miliki Kartu Identitas Anak KIA
Edi menambahkan, untuk memantau flu babi Pemerintah Kota Pontianak melakukan berbagai upaya, mulai dari pengawasan lalu lintas hewan masuk dan keluar, memperketat tindakan karantina hewan, dan melakukan pengujian ASF terhadap ternak babi.
“Tak kalah pentingnya adalah menyosialisasikan pentingnya mencegah penyebaran virus flu babi,” ungkapnya.
Pada bagian lain ia menyebut Satgas Ketahanan Pangan Kota Pontianak juga akan melakukan peninjauan lapangan ke beberapa lokasi distributor untuk mendapatkan informasi terkini terkait stok pangan di Kota Pontianak.
Baca Juga:
BNN Pontianak Kolaborasi dengan Guru BK Edukasi Pencegahan Narkoba di Kalangan Siswa
“Yang kita cegah adalah lonjakan, kendati tetap terjadi fluktuasi harga bahan pokok. Masyarakat tidak perlu khawatir,” ucapnya.
Sebelumnya, Pemkot Pontianak telah menggelar operasi pasar murah di enam kecamatan se-Kota Pontianak. Masyarakat tampak antusias dan merasa diringankan dengan agenda tersebut.
Edi menambahkan, operasi pasar murah melibatkan berbagai pihak mulai dari PT Bulog, PDAM Tirta Khatulistiwa, Bank Kalbar, Bank Indonesia, Ritel Modern, BPR Khatulistiwa, sampai kelompok tani.