Ia juga menyoroti fenomena politisasi acara keagamaan menjelang Pilkada 2024, di mana lembaga keagamaan yang ada di Kota Pontianak ini perlu memberikan pencerahan kepada umatnya agar tidak terjebak dalam kepentingan politik.
"Melihat banyak sekali mengenai acara keagamaan menjadi acara politik, kita perlu memberikan pencerahan kepada umat jangan sampai kegiatan keagamaan ada indikasi kegiatan politik di dalamnya," kata dia.
Baca Juga:
Masinton Pasaribu: HMI Perekat Kemajemukan Masyarakat Tapteng
[Redaktur: Patria Simorangkir]