"Saya sudah mendengar beberapa masukan dari berbagai pihak dan saya memberikan masukan supaya disikapi hal-hal yang berkaitan dengan manajemen atraksi untuk diatur sedemikian rupa mengenai urutan-urutannya, pergerakannya, jangan terlalu menoton tapi tunjukkan sesuatu atraksi yang menarik dan memukau sehingga para penonton senang dan terhibur serta ada sedikit berbeda dari yang penonton lihat di tempat-tempat lainnya," katanya.
Sumastro berharap pada hari H Cap Go Meh cuaca mendukung dan cerah sehingga seluruh masyarakat yang menonton atau menyaksikannya lebih leluasa.
Baca Juga:
Kejari Tahan Anggota DPRD Singkawang Terkait Asusila Anak Dibawah Umur
Dia juga meminta petugas kebersihan selalu siaga untuk membersihkan kota usai acara Cap Go Meh Singkawang.
Kepada penonton, diimbau untuk tidak membuang botol-botol plastik ke dalam got atau parit. Tapi buanglah ke tempat-tampat sampah yang sudah disiapkan.
Dia juga berharap tamu VVIP bisa bertahan lebih lama dan menyaksikan pawai tatung hingga selesai.
Baca Juga:
Pemkot Singkawang Terapkan Manajemen Risiko Efektif untuk Cegah Praktik Korupsi Daerah
"Dan kepada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Singkawang, diminta untuk meliburkan anak sekolah yang tempat tinggal atau posisinya di jalur pawai tatung," ujarnya.
Dalam Wikipidia bahasa Indonesia menjelaskan Tatung dalam bahasa Hakka adalah orang dirasuki roh dewa atau leluhur. Dimana raga atau tubuh orang tersebut dijadikan alat komunikasi atau perantara antara roh leluhur atau dewa tersebut.
Dengan menggunakan mantra atau mudra tertentu roh dewa dipanggil ke altar kemudian akan memasuki raga orang tersebut.