"PLTS pasarnya nanti ada dua, yakni pasar tenaga listrik itu sendiri dan pasar dari karbon kredit. Jadi dengan mempunyai PLTS, Indonesia bisa menjual dua produk, listrik dan pasar karbon," kata Airlangga.
Saat ini, Pemerintah Indonesia mendorong program transisi energi melalui mekanisme perpajakan berupa cap and trade serta cap and tax.
Baca Juga:
Diskon 50 Persen Tarif Listrik Tidak Diperpanjang, Ini Informasi Lengkapnya
Apabila perusahaan-perusahaan yang telah berkomitmen menghemat energi itu tidak melakukannya, maka pemerintah memberikan pajak yang tahun ini akan diberlakukan untuk PLTU batu bara.
Sikap optimistis
Berdasarkan perhitungan Kementerian ESDM terkait kebutuhan investasi untuk mencapai target netralitas karbon, Indonesia setidaknya membutuhkan uang sebesar 1.177 miliar dolar AS atau 29 miliar dolar AS per tahun agar sektor kelistrikan bisa nir emisi pada 2060.
Baca Juga:
Gebrakan 100 Hari, Presiden Prabowo Resmikan 37 Proyek Ketenagalistrikan Nasional
Angka tersebut terdiri dari kebutuhan investasi di pembangkit energi terbarukan sebesar 1.042 miliar dolar AS dan transmisi yang mencapai 135 miliar dolar AS.
Pemerintah Indonesia optimistis mampu mencapai target netralitas karbon melalui berbagai regulasi yang memihak terhadap pembangunan berkelanjutan dan mendepankan aspek lingkungan.
Apalagi kini biaya pembangunan pembangkit energi terbarukan terus turun dari waktu ke waktu seiring dengan perkembangan teknologi dan pabrikan.