"Kami akan mendampingi masyarakat, termasuk dalam urusan administrasi ekspor, agar produk mereka bisa diterima di pasar internasional," imbuhnya.
Suherman, perajin tanjak dan kain sampin dengan label produk "Kampung Tanjak" menuturkan kegiatan pelatihan ini selain memberikan bekal keterampilan kepada peserta, juga sebagai upaya melestarikan budaya Melayu.
Baca Juga:
Pemkot Pontianak Tingkatkan Kapasitas SDM Pengadaan Barang dan Jasa Secara Profesional
“Sekaligus untuk membantu meningkatkan pendapatan masyarakat,” imbuhnya.
Melalui pelatihan pembuatan tanjak dan kain sampin yang telah berlangsung sejak 2020, Suherman berharap budaya Melayu dapat terus dikenal dan diapresiasi, baik di dalam maupun luar negeri.
“Ini adalah bentuk dedikasi saya terhadap budaya Melayu,” ungkapnya.
Baca Juga:
BPBD Kalbar Data Korban dan Fasilitas Terdampak Banjir serta Tanah Longsor
[Redaktur: Patria Simorangkir]