Kalbar.WahanaNews.co, Singkawang - Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana Kota Singkawang menyusun rencana percepatan penurunan stunting yang tidak hanya fokus pada penanganan balita stunting atau intervensi intensif, tetapi juga berupaya mencegahnya melalui intervensi spesifik terhadap keluarga berisiko stunting.
"Sasaran yang akan diintervensi tahun depan itu (2025), adalah keluarga berisiko stunting atau kita sebut intervensi spesifik/hulu masalah stunting ini, untuk mencegah sebuah keluarga melahirkan balita stunting," Sekretaris Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana (Dinkes KB) Kota Singkawang, Mursalin, di Singkawang, Senin (18/11/2024).
Baca Juga:
KPPAD Kalbar Kawal Kasus Asusila Anak yang Melibatkan Anggota DPRD Singkawang
Pernyataan itu, ia sampaikan terkait adanya pendataan terhadap 15 ribu keluarga berisiko stunting di kota tersebut. Dimana menurut ia, dari data tersebut pihaknya akan melakukan verifikasi sesuai dengan permasalahan yang dihadapi keluarga tersebut untuk ditindaklanjuti oleh OPD/lembaga terkait.
"Data itu akan kita verifikasi lagi sesuai jenis permasalahan yang dihadapi, selanjutnya akan kita sampaikan ke pihak camat dan kelurahan dan OPD terkait sesuai tupoksi masing-masing," ujarnya.
Mursalin mengatakan, jika terdapat masalahnya itu di jamban atau sanitasi yang tidak layak, maka pihak PU yang menangani, jika masalah mereka air bersih itu urusannya PDAM.
Baca Juga:
Warga Singkawang Desak Bawaslu Tindak Lanjuti Dugaan Politik Uang di Pemilu
Dia menjelaskan, keluarga berisiko stunting salah satunya terjadi pada Pasangan Usia Subur (PUS) antara usia 15-49 tahun. PUS itu berisiko stunting jika dalam keluarga tersebut terdapat istri terlalu muda, istri terlalu tua, terlalu banyak anak dan jarak kelahiran anak yang terlalu rapat.
"Keluarga berisiko stunting itu adalah mereka yang masuk pasangan usia subur (PUS) itu usianya 15-49 tahun," katanya.
Di keluarga tersebut ada namanya 4 Ter, yaitu dimana istri yang terlalu muda, istri terlalu tua, anak terlalu banyak dan usia kelahiran terlalu rapat. Selian itu ada faktor lain penyebab keluarga berisiko stunting itu adalah keluarga dengan masalah sanitasi yang buruk, masalah air bersih dan keluarga yang masuk peringkat kesejahteraan 1-4/berpenghasilan rendah.